Bagaiamana struktur organisasi stasiun televisi

shares

STRUKTUR ORGANISASI STASIUN TELEVISI

Struktur organisasi sebuah perusahaan tidak bisa dilepaskan dari tujuan perusahaan tersebut. Struktur itu dibuat untuk memudahkan perusahaan mencapai target yang hendak diraihnya.
Struktur organisasi perusahaan sendiri adalah pembagian, pengelompokan, dan penjenjangan semua yang terlibat dalam operasional perusahaan sehingga menyebabkan terjadinya wewenang,pelimpahan, pendelegasian, dan pertanggungjawaban tugas-tugas yang dikerjakan sehari-hari di perusahaan tersebut.



Pada perusahaan swasta, tujuan perusahaan jelas, memberikan keuntungan kepada semua stakeholder yang ada di perusahaan. Sehingga struktur organisasi perusahaan dibuat untuk menunjang tujuan tersebut.Pada stasiun televisi swasta seperti NET., struktur organisasi perusahaan dibuat untuk menunjang kebutuhan perusahaan, memenuhi target yang dibebankan pemilik modal kepada pengelola perusahaan yaitu rating dan share, serta pemasukan dari penjualan iklan.
Seperti stasiun televisi lainnya, produk utama yang dijual stasiun televisi adalah program siaran televisi yang ditayangkan.

Perbedaan mendasar yang pasti langsung berdampak pada perbedaan struktur organisasi perusahaan televisi, biasanya program siaran itu berdasarkan apakah dibeli atau dibuat sendiri. Jika program siaran itu dibeli dari vendor, production house dari dalam negeri, atau distributor program dari luar negeri, maka struktur organisasi perusahaan televisi biasanya lebih ramping. Dengan penekanan pada bagian akuisisi yang bertugas membeli program. Sementara jika program lebih banyak dibuat seperti di NET.  maka struktur organisasi lebih kompleks dengan besarnya bagian produksi atau news yang membuat program-program tersebut. Penjenjangan struktur organisasi perusahaan biasanya dimulai dari jenjang yang paling tinggi hingga staf yang paling rendah.

Pada tingkat yang paling atas, ada jajaran komisaris sebagai pemilik modal atau yang mewakilinya. Pada deretan berikutnya terdapat dewan direksi, yang umumnya dimulai dari direktur utama, wakil direktur utama, dan para direktur bidang.

Tugas para dewan direksi adalah mengambil kebijakan untuk memastikan tercapainya target perusahaan. Di bawah direksi adalah para kepala divisi, kepala bagian, kepala sub bagian, hingga para staf yang pekerjaannya makin lebih teknis dan spesifik jika semakin ke bawah.

Pembagian pekerjaan berdasarkan penjenjangan di setiap stasiun televisi, pasti berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Pada stasiun televisi yang programnya banyak diisi dengan program berita misalnya, penjenjangan lebih panjang tingkatannya di bagian pemberitaan.
Sementara stasiun televisi yang bukan televisi berita, level tertinggi di bagian pemberitaan mungkin hanya diisi dengan kepala bagian pemberitaan. Sementara di NET., struktur yang penjenjangannya lebih banyak dan luas ada di bagian Produksi, News, dan Services, yang secara langsung terkait dengan pembuatan program. Sebagai salah satu stasiun televisi yang mengandalkan in-house production, jumlah karyawan yang terlibat langsung dalam pembuatan program memang jauh lebih banyak.

Sementara pembagian atau pengelompokan bidang kerja di setiap perusahaan televisi juga saling beda. Di beberapa stasiun televisi, Traffic misalnya, yang mencatatkan lalu lintas masuknya iklan, ada di bawah bagian keuangan.

Tapi ada juga yang di bawah Sales dan Marketing. Terkadang pembagian pengelompokan ini juga didasarkan kemampuan atau pengelompokan para pimpinan yang memimpin stasiun televisinya.
Misalnya direktur utama, yang berkarir dari Sales, tidak akan memasukkan bagian Produksi atau Pemberitaan langsung di bawahnya. Sebaliknya, di stasiun televisi lainnya, yang direktur utama-nya berasal dari Produksi, juga tidak akan membuat struktur organisasi perusahaan dimana Sales langsung menjadi tanggungjawab yang ada di bawahnya. Di stasiun televisi, ada kelompok pekerjaan yang bertanggung jawab langsung terhadap target revenue perusahaan. Bagian-bagian yang biasanya disebut dengan Front Office ini, adalah Sales, Marketing, Sales Support, dan Traffic, serta bagian Penagihan. Kelompok kedua adalah bagian-bagian yang bertanggung jawab terhadap produk yang akan dijual oleh kelompok pertama, yaitu mereka yang membuat atau membeli program, atau membuat dan menjalankan strategi penayangannya.

Bagian-bagian yang biasanya disebut dengan Middle Office ini, terdiri dari bagian Production, News, Programming, Akuisisi dan Riset, serta bagian On Air Presentation.
Sementara kelompok terakhir adalah bagian-bagian yang mendukung proses pembuatan program atau operasionalnya perusahaan sehari-hari. Bagian-bagian yang biasanya disebut dengan Back Office ini, terdiri dari Teknik, Production Support, GA, HRD, Finance, Procurement, PR, dan lainnya.
Pekerjaan di stasiun televisi adalah pekerjaan yang unik. Sebagai industri kreatif yang berbasis teknologi, maka banyak pekerjaan di sini yang butuh kreativitas. Namun tetap harus menguasai sistem peralatan atau teknologi yang digunakan di industri ini. Misalnya saja, seorang Creative Program, harus mengetahui apakah ide kreatifnya bisa dieksekusi dengan sistem peralatan yang ada atau tidak.

Selain itu, pekerjaan di stasiun televisi juga sangat terspesialisasi. Ada seseorang yang pekerjaannya hanya melakukan subtitling sebuah program dari luar negeri. Pekerjaannya sangat spesifik, super specialist, tapi merupakan sub-bagian dari pekerjaan yang lebih besar, menghasilkan sebuah tontonan yang lebih baik. Karena unik dan spesifik, terkadang proses rekrutmen juga menjadi tidak mudah. Banyak pekerjaan di stasiun televisi yang tidak terlalu linear dengan bidang ilmu yang diajarkan perguruan tinggi. Misalnya saja mencari seorang research program televisi atau seorang penata cahaya di stasiun televisi.

Ternyata tidak mudah, karena perguruan tinggi tidak memiliki jurusan atau mata kuliah yang mengajarkan bidang-bidang tersebut. Selain itu, banyak pekerjaan di stasiun televisi yang tidak umum atau dikenal para pelamar kerja. Kebanyakan hanya tahu sebagai presenter, reporter, atau camera person. Sementara jabatan quality control, control room, atau on air presentation tidak dikenal atau tidak umum diketahui.

Guna mengatasi kesenjangan antar lulusan perguruan tinggi dengan kualifikasi yang dibutuhkan sebuah stasiun televisi, maka kebanyakan stasiun televisi melakukan pelatihan internal atau in-house training guna mendapatkan SDM yang bisa mereka andalkan untuk jalannya perusahaan.
Di NET., in-house training sudah dimulai sejak awal mereka masuk dan diterima sebagai karyawan NET. Sebuah program pelatihan yang disebut dengan Media Development Program, sudah dirancang sepanjang enam bulan untuk mereka.

Di dua minggu pertama, mereka bahkan dititipkan ke instansi militer untuk menempa mental dan semangat kerja mereka agar siap bekerja semaksimal mungkin nantinya.

Related Posts

0 comments: