Beginilah Cara bekerja orang eropa yang membuat negara mereka maju

shares

Kemajuan dan kesuksesan negara-negara maju tentunya dipengaruhi oleh kualitas kerja para warga nya. Kita ketahui bersama bahwa eropa sebgaian besar negaranya sudah bisa dibilang negara maju. Tahukah anda bahwa kemajuan yang mereka capai bukan karena jam kerja nya yang lebih banyak dibandingkan negara berkembang, melainkan karena kualitas bekerja(kerja cerdas) yang mereka terapkan. Rata-rata jam kerja mereka adalah 35 jam per minggu atau sama dengan 7 jam per hari, dengan waktu cuti 24 hari per tahun. 



Nah, berikut adalah beberapa cara bekerja yang mereka terapkan:


Jam kerja artinya ya jam untuk bekerja.

Saat karyawan sedang bekerja, karyawan tersebut tidak boleh melakukan apapun selain kerjaannya. 
Ketika sedang bekerja mereka sangat fokus, Tak ada aturan ketat. misalnya, masuk jam 8 pulang jam 4. Mereka selalu berusaha fokus dan cekatan dalam bekerja, sehingga produktivitas yang tinggi bisa tercapai dalam waktu yang singkat. Pegawai tersebut bleh datang dan pergi dari kantor sewaktu-waktu asalkan sudah menyelesaikan pekerjaannya.

Kualitas jauh lebih dipentingkan daripada kuantitas

Kultur kerja yang diterapkan orang eropa menetapkan bahwa kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Saat kita membanggakan diri dengan jumlah jam kerja dan lembur yang kita lakukan buat kantor dan perusahaan, orang eropa lebih mengutamakan kualitas dari hasil pekerjaan. Kualitas itu didapatkan dengan fokus, efisiensi dan dedikasi tanpa kompromi di tempat kerja.

Mereka memblokir semua gangguan dari luar dan dalam diri demi menyelesaikan kewajiban, lalu segera kembali ke keluarga dan komunitas untuk memelihara keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.


Memisahkan pekerjaan dari kehidupan pribadi dengan seimbang.

Karena fokus yang mereka curahkan bagi pekerjaan begitu intens dan mereka begitu produktif saat di kantor/pabrik, selesai jam kantor mereka manfaatkan buat istirahat. Pada umumnya mereka benar-benar menghargai batasan antara kehidupan pribadi dan kehidupan profesi nya.

Bagi mereka, hari libur benar-benar dimanfaatkan untuk berlibur. Akhir pekan dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan keluarga dan berbaur dengan masyarakat melalui komunitas minat khusus seperti klub olahraga, hobi tanaman, binatang, fotografi dan lain-lain, 

Jarang melakukan rapat dan pertemuan

Kalau kultur kerja di Indonesia terbiasa dengan kebiasaan beramah-tamah, santai dan lebih banyak basa-basi demi menjalin keakraban, kultur kerja di eropa menitikberatkan pada kualitas, bekerja secara individu, dan segera pulang setelah selesai pekerjaannya. Memang benar mereka lebih suka bekerja sendiri dan tertutup jika itu dipandang bagus buat diri dan kantornya. Seringkali mereka mengambil istirahat siang yang panjang agar bisa bekerja di luar kantor dan lebih fokus. Jadi, jangan heran melihat mereka jarang ngumpul buat rapat atau ngobrol soal kerjaan. 


Dimanjakan dengan jumlah hari libur yang banyak

Dalam setahun, masyarakatnya bisa menikmati libur mencapai 6 minggu dalam setahun. Namun demikian, gaji mereka dapatkan tetap. artinya, walaupun dalam masa libur, mereka tetap menerima gaji. Jika bisa pandai-pandai mengatur jadwal liburan, mereka bisa traveling ke tempat yang jauh.

Lalu apa hubungannya liburan dengan produktivitas kerja? Selain liburan membuat kamu lebih fresh saat kembali ke kantor, Bagi mereka, liburan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Sedangkan kita hanya menganggap liburan sebagai bonus/hadiah dari pekerjaan.


-------

Kultur kerja masyarakat erpoa memang gak bisa disamakan dengan cara kerja masyarakat kita. Namun, sebenarnya dari beberapa contoh di atas kamu bisa mempelajari beberapa ilmu. Keuletan dan usaha mereka menyeimbangkan antara ‘work’ dengan ‘play’ bisa kamu tiru. Pola komunikasi langsung pada intinya bisa menghemat waktu, meningkatkan efisiensi, dan memperjelas percakapan antar rekan kerja. Menutup media sosial saat bekerja akan membantu fokus dan gak mudah terdistraksi. 

Related Posts

0 comments: